aku tak pernah memilih untuk menjalani ini sebelumnya.
tapi ketika Tuhan menghadapakan ku pada keadaan seperti ini, kemudian aku sadar bahwa Tuhan ingin kan ku merasa bahagia.
lalu ku jalani semuanya bersama dirimu.
dirimu yang ku cintai.
kemudian aku sadar bahwa ini benar dan aku tidak salah memilih dirimu.
tak ada lagi yang harus ku lihat di luar sana kecuali dirimu.
tak ada lagi yang harus ku kagumi selain dirimu.
tak ada lagi yang harus ku cari , karna aku sudah menemukan yang pasti dan itu dirimu.
dirimu yang selalu membuat ku jatuh cinta setiap harinya.
aku yang tertarik dengan semua tentang mu,
wajah mu,
suara mu,
bahkan harum tubuh mu.
Tuhan jika saja waktu bisa berhenti , mungkin aku akan memilih ketika itu dengan diri nya.
abadi dan tak ada yang bisa merusak itu.
aku mencintai dirimu setiap detik di hidup ku.
kemudian aku bahagia dengan mu,
setiap hari mendengar kan tawa mu, melihat senyum mu, memeluk tubuh mu, aku sayangi diri mu kasih.
kemudian ketika kau tertidur lelap di samping ku ,
sesungguhnya aku tak akan pernah bisa tidur.
karna wajahmu mengusik ku untuk selalu terjaga menatap wajahmu.
aku yang selalu bahagia hanya dengan melihat mu tertidur saja.
ini seperti anugrah bagi ku.
terima kasih Tuhan telah memberikan rasa yang luar biasa kepada ku dengan mencintainya seperti ini.
ku terima dia apa adanya tulus dari hati ku.
aku cinta kamu kasih,
aku cinta kamu,
selalu...
tapi,,
ketika kau harus pergi jauh,
kau memutuskan untuk meninggalkan ku,
merusak hubungan ini,
menyakiti hatiku,
dan menghancurkan semua impian kita berdua.
kau bilang ini sudah waktunya,
namun aku tak bisa terima hal itu.
tapi kau tetap memaksa pergi,
dan aku hancur disini sendiri,
berharap kau menoleh dan kembali pada ku.
hari demi hari ku tunggu diri mu,
namun tak pernah ada harapan untuk ku.
aku menangis,
dan melihat betapa rapuhnya diriku tanpa diri mu,
kasih ku mohon kau kembali.
karna aku tak mampu sendiri ,
aku tak bisa hidup di dunia dimana tak ada diri mu didalamnya.
aku ingin kau kembali ,
dan kembali seperti dulu,
kasih,
kembali pada ku..
bahkan,,
aku tak mampu untuk menangis lagi,
aku tak mampu untuk bicara,
aku hanya terdiam,
menikmati sakit yang kau berikan ini,
ku pikir aku sudah sekarat,
dan aku mati rasa.
Tuhan,
kenapa?
kenapa harus berakhir seperti ini?
kenapa aku harus hancur ketika pertama kalinya aku merasa bahagia?
ini tak adil !
kenapa?
dan aku tak pernah menemukan jawabannya.
kemudian,
aku berusaha mengerti apa yang sedang terjadi.
ya aku mengerti,
tepatnya mencoba,
walau pun di dalam otak ku selalu menolak alasan mengapa semua ini terjadi.
tapi apa yang harus aku lakukan jika ini memang takdir Tuhan.
aku sudah berusaha sampai sakit yang kurasa itu menjadi kebal.
namun apa lagi yang bisa membuat ku bertahan sampai saat ini,
entah lah .
tapi satu satunya alasan dimana otak ku mau menerima itu adalah,,
KAU...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar